Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Berteman Hujan Kala Itu


(Bunga Euphorbia dan sisa hujan. Photo by Ari)

Hujan, kau datang lagi kala senja itu
Memberi gemerisik pada rimbunnya dedaunan bagai sedang membisik
Tetes airmu menyapu semua debu di permukaan hijaunya helaian daun dan mahkota bunga
Memberi sejuk dan segar pada penghuni kebun depan rumahku

Aku lihat kala burung-burung kecil beterbangan berkejaran menuju sarangnya
Juga ada yang tepat bersarang di pohon hadapanku
Aku senang mendapat ijin Tuhan menikmati pesona indah ini kala hujan tiba
Hujan terkadang hadirmu sungguh menceriakan batin yang sedang menunggu peraduannya

Kala hujan tiba berteman angin kencang nang lebat menjadikannya
Ada debar cemas mendera rasa di dada
Seandainya saja hujan ini tak berhenti
Apa yang akan terjadi bila derasnya tak berujung 

Terbiasa dengan bencana karena hadirnya hujan itu
Tak membuatnya menjadi tenang hati terlebih merasa wajar
Tetap saja resah menggelora saat hujan mulai ditemani badai
Hanya doa sepanjang waktu agar Tihan berkenan hentikan sang hujan

Aku memikirkan ini dalam perenungan tentang kehidupan
Terkadang pun ditemani badai dan hujan cobaan 
Juga angin topan ujian yang memberi cemas tak berujung

Namun kehidupan terus berjalan
Apapun cara kita menanggapinya 
Pilihan ada di tanganku sendiri
Apakah hanyut dalam kecemasan saja 
Ataukah bangkit melawan dengan iman dan rasa percaya kemampuan 
Apa lalu menjadi pilihanmu? 
Tentukan dengan bijak

Kala hujan turun pula nantinya
Yakinlah ada pelajaran baik menyertai bila kita jujur menilai kehidupan

..

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

3 April 2020


Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

11 komentar untuk "Berteman Hujan Kala Itu"

  1. Masih banyak typo nya mba, tapi sudah bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo bu Ester. Terimakasih ya sudah menikmati puisinya. Iya susah ini ngetik di HP, typo terus. Salam hangat bu Ester

      Hapus
  2. Aamiin. Seger baca puisi ini. Mantab Mbak Ari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Pak Budi. Selamat siang. Terimakasih sudah membaca puisi saya. Salam hangat

      Hapus
  3. Akhirnya bisa menikmati segar bunga lewat tulisan mba Ari 😁😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat siang bu Dinni. Terimakasih ya sudah menikmati puisi ini. Salam hangat

      Hapus
  4. Hallo bu Ester. Terimakasih ya sudah menikmati puisinya. Iya susah ini ngetik di HP, typo terus. Salam hangat bu Ester

    BalasHapus
  5. Terimakasih Ayah Tuah. Salam hormat

    BalasHapus
DomaiNesia