Kuingin
Gambar oleh seputarsemarang.com
Kita masih di teras dari sore tadi, hanya beranjak sebentar untuk bersujud bahwa hari ini kita masih diberi kesempatan menyaksikan kejadian yang luar biasa di atas bumi. Lalu kita kembali duduk di teras beratap ranting bambu berhias daun markisa, kembali kita bahas cerita dasyat di planet yang beratmosfir ini.
Kita membayangkan betapa bumi ini marah dan kecewa atas tingkah pola manusia, jangan mencari siapa yang paling sabar di alam semesta ini. Karena kita sudah tepat berdiri di atasnya. Ya ini sebagian tanah yang kita pijak, bundar dan berputar agar makhluk hidup yang berada di atasnya bisa menikmati siang dan malam. Bisa menikmati gerimis dan rinai hujan, bahkan bisa bersuka ria bermain salju di beberapa tempat.
Kita terbahak saat saling bercerita tentang mimpi konyol dan bodoh, hanya untuk menghibur hati agar tak sempit, agar bibir ini membuat bentuk melengkung ke atas, bukan ke bawah. Kita juga berbicara tentang kemarin yang membuat aku begitu iri dan cemburu, haha. Bercerita pula tentang hari ini, yang tak seorangpun tahu tentangmu selain aku, lalu ku teteskan air mata untukmu. Damn it! Kenapa hanya air mata yang bisa kutunjukkan?
Harusnya aku bisa membuatmu tersenyum dalam senja, tapi dengan cara apa? Tangan dan kaki kita sama-sama terkepang tak berdaya. Hingga pembicaraan untuk masa depan hanya masih dalam rangkaian doa-doa membungkus harapan.
Obrolan ini menarik, hingga kita terlupa akan secangkir kopi yang sudah terhidang, walau dingin kita sesap dengan kehangatan hati.
Ada yang kupinta padamu, buka dan bacalah, sudah kukirim di smartphonemu.
Beranda, 06 April
Ndak ada tuh.... salah kirim kali
BalasHapusKan hp mas Budi rusak ha ha haaa
HapusWaaah aku belum nerima pesannya😁
BalasHapusSmatphoneku rusaak..😀
BalasHapusNah, semoga segera pulih hihihi
HapusHuwahahaa awas itu nanti jadi patonah ha ha ha
BalasHapus