Suatu Siang di Masa Depan Kita
Sumber gambar: www.wibawajepara.com
****
Di dalam salah satu ruangan hotel yang terletak di kawasan bisnis kota Jakarta. Kota yang saat ini sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara Indonesia. Sambil memegang secangkir kopi susu di tangan, Aku tersenyum melihat ke arah beberapa temanku yang saat ini tengah asyik bercengkrama antara satu dengan yang lainnya.
Di dalam salah satu ruangan hotel yang terletak di kawasan bisnis kota Jakarta. Kota yang saat ini sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara Indonesia. Sambil memegang secangkir kopi susu di tangan, Aku tersenyum melihat ke arah beberapa temanku yang saat ini tengah asyik bercengkrama antara satu dengan yang lainnya.
Sambil meneguk isi cangkir yang tengah berada di dalam genggaman tanganku. Aku ingat, bahwa hari ini adalah hari yang sama dengan hari pada sepuluh tahun yang lalu, saat Aku dan teman—temanku yang saat ini tengah berada di dalam ruangan ini pernah bercanda. “Empat puluh tahun dari sekarang, lima belas dari dua puluh orang anggota WAG ini akan bertemu di suatu tempat di Jakarta. Dan pada hari itu masing--masing dari kita masih seakan--akan tidak percaya, bahwa pada empat puluh tahun yang lalu kita pernah bercanda di dalam WAG dan ternyata saat ini kita benar--benar bertemu di tempat ini.”
Siapa sangka, candaan awal yang saat itu Aku lontarkan sebagai bahan “guyonan” di dalam grup WAG para penulis blog Secangkirkopibersama.comitu menjadi nyata.
Pertemuan ini adalah pertemuan rutin yang diadakan setiap tahunnya setelah berlalunya wabah virus corona yang membuat para penduduk di dunia ini tidak bisa melakukan aktifitas di luar rumah selama sepuluh tahun lamanya. Dan pertemuanku dengan mereka yang selama ini terbilang cukup dekat walau jarang sekali bisa bertemu muka antara satu dengan yang lainnya itu masih seperti mimpi, terutama di awal--awal pertemuan kami di tempat ini.
Saat ini usia kami sudah terbilang tua. Beberapa orang yang dahulunya tidak mampu melihat bayangan dirinya berada di tempat ini pada saat bahan candaan itu pertama kalinya Aku lontarkan di dalam grup WAG ternyata sebagian besar saat ini telah pergi mendahului kami semua yang tengah berkumpul di dalam ruangan ini.
Sambil meletakkan cangkir kopi susu yang sedari tadi berada di dalam genggamanku di atas meja oval yang terbuat dari kaca. Aku bersukur, ternyata kami yang saat ini tengah berada di dalam ruangan ini adalah orang--orang yang beruntung dari sekian banyak orang--orang beruntung yang ada di dunia ini, paska Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2020 yang lalu menaikkan penilaian risiko global virus corona atau Covid-19 itu ke level yang tertinggi.
Seperti di kutip dari worldomaters yang terbit pada tahun 2020 yang lalu. Jumlah negara di dunia saat itu kurang lebih sekitar 235. Ratusan negara yang dikelompokkan berdasarkan benua, seperti benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oceania, yang menurut wikipedia, memiliki total luas dari bumi yang mencapai 510,1 juta km² dengan populasi penduduk dunia kurang lebih 7.794.798.739 atau 7,7 miliar lebih pada tahun 2020 yang lalu itu setelah wabah virus corona yang bermula di Wuhan, China, itu menjangkiti semua benua, kecuali Antartika dan baru berhasil di atasi pada tahun 2030 lalu, saat ini populasi penduduk dunia hanya tinggal setengahnya saja dari data--data tahun 2020 yang lalu.
Beberapa temanku sebagian sedang duduk di atas bangku taman yang berada persis di depan kolam renang di sebelah hotel ini. Saat ini mereka masih bersenda gurau sambil sesekali memasukan potongan kue Donat yang terakhir ke dalam mulutnya.
Hari ini adalah hari yang sama dengan hari pada empat puluh tahun yang lalu, saat Aku pernah bercanda pada teman--temanku yang saat itu sering mengolok--olok Aku di dalam WAG SKB dengan sebutan “Kasun” itu.
Secangkir Kopi Bersama (SKB) adalah suatu perusahaan multinasional yang berfokus pada jasa dan produk Internet. Dengan Produk-produk andalannya yang meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring di dunia.
Saat ini SKB telah menjadi salah salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia, setelah perusahaan multinasional lainnya yang sejenis, seperti perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tanggal 4 September 1998 yang lalu itu sempat jatuh bangun di awal—awal merebaknya wabah virus corona di dunia.
Perusahaan yang pada akhir 2020 yang lalu itu diperkirakan telah mengoperasikan lebih dari satu juta server di beberapa pusat data di seluruh dunia dan memproses lebih dari satu miliar kueri pencarian dan sekitar 24 petabita data buatan pengguna setiap harinya itu di nyatakan bangkrut pada akhir tahun 2035 yang lalu.
*****
Seorang wanita tua yang masih menyisakan sisa—sisa kecantikan di masa mudanya itu berjalan pelan menghampiriku, lalu tanpa kuminta dia mengisi cangkir yang berada di atas Meja kaca itu dengan kopi susu. Wanita ini adalah wanita yang empat puluh tahun lalu pernah berkata sambil tersenyum menatapku,
“Masa Lalu adalah kenangan, Masa Kini adalah kenyataan dan Masa Depan adalah impian. Mari kita wujudkan impian ini menjadi nyata. Demi masa depan Engkau, Aku dan anak--anak cucu kita.”
“Masa Lalu adalah kenangan, Masa Kini adalah kenyataan dan Masa Depan adalah impian. Mari kita wujudkan impian ini menjadi nyata. Demi masa depan Engkau, Aku dan anak--anak cucu kita.”
Catatan:
Kerreen bngt, semoga menjadi kenyataan
BalasHapusHihihi.. empat puluh tahun dari sekarang kita akan bertemu di tempat itu yaππππ
HapusHuwahahahahaaaa
BalasHapusAda yang bawa tongkat, gigi pada pasangan rambut menjadi perak ya, tangan gemeteran hahahah
Hihihi.. ya gaklah.. kita kan semuanya di dalam cerita itu awet mudaπππ
HapusLagunya kog paradise haha
BalasHapusHihihi.. lagunya asal comot aja yg penting sukaππ
HapusKeren, Donat ku masuk π€£π€£π€£
BalasHapusIya, di bayangin sekarang. Mknnya 40 tahun kemudianππ
Hapus