Virus Corona Melanda, Saatnya Rutin Cek Suhu Tubuh Kita
Dokpri
Tidak terasa sekian bulan sudah wabah corona merajalela di negeri tercinta, penulis sangat prihatin dengan banyaknya korban yang berjatuhan setiap harinya. Entah harus menyalahkan siapa, karena yang penulis rasakan, sepertinya memang masih banyak masyarakat Indonesia terlihat menyepelekan wabah Covid-19 ini. Pemerintah pusat dan daerah sepertinya tidak lelah-lelahnya memberi pengertian kepada masyarakat agar berdiam diri di rumah, kurangi aktifitas di luar, hal ini dengan tujuan untuk memotong penyebaran Covid-19 di sekitar kita.
Dari informasi yang penulis baca di berbagai media. Salah satu dari beberapa gejala virus corona ini adalah di tandai dengan demam dan suhu tubuh yang melebihi 38 derajat celcius. Dan untuk memastikan apakah sejauh ini penulis masih aman dan baik--baik saja maka siang tadi iseng-iseng penulis mencoba untuk mengukur suhu tubuh sendiri dengan menggunakan termometer inframerah dan hasilnya adalah 35 derajat celcius.
Ngomong-ngomong soal suhu tubuh, berapa sih suhu tubuh normal manusia? Di kutip dari, Medical News Today, suhu tubuh normal umumnya bervariasi dan tergantung dari banyak faktor. Salah satunya faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas seseorang.
Saat ini semua orang sangat rentan tertular oleh virus corona ini. Berbicara tentang virus ini, dari yang penulis baca di Tribun-Medan.com. Ternyata virus corona ini masih termasuk di dalam keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit yang dimulai dari flu biasa hingga ke penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan atau MERS-CoV serta Sindrom Pernafasan Akut Parah atau yang lebih di kenal SARS-CoV. Dan ternyata penyakit virus corona atau COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus.
Jauh sebelum virus corona ini dibicarakan oleh banyak orang seperti saat ini, ternyata seorang dokter yang bernama Li Wenliang telah mengabarkan informasi soal kemunculan virus ini melalui pesan singkat yang populer di China yaitu WeChat pada desember 2019 yang lalu, namun saat itu Li Wenliang yang telah memberikan pesan di grup alumni sekolah kedokterannya tentang virus mematikan ini malah di tangkap oleh polisi setempat.
Virus corona ini pertama kali muncul pada 31 Desember 2019 yang lalu, tepatnya di Wuhan, salah satu Kota di China. Kota yang di yakini sebagai tempat pertama kali lahirnya virus ini.
Dikutip dari Merdeka.com. Dari 41 angka kematian, 39 kasus dikabarkan terjadi di Provinsi Hubei ini, bahkan Komisi Kesehatan Nasional di China dalam sebuah pernyataan resminya menjelaskan bahwa telah tercatat ada 1.287 kasus akibat terinveksi oleh virus ini.
Dikutip dari Merdeka.com. Dari 41 angka kematian, 39 kasus dikabarkan terjadi di Provinsi Hubei ini, bahkan Komisi Kesehatan Nasional di China dalam sebuah pernyataan resminya menjelaskan bahwa telah tercatat ada 1.287 kasus akibat terinveksi oleh virus ini.
Virus corona ini adalah zoonosis, artinya bisa ditularkan oleh hewan dan manusia. Tanda-tanda umum di antaranya adalah infeksi. Termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas serta kesulitan bernafas.
Pada kasus yang lebih parah, infeksi ini dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Pada kasus yang lebih parah, infeksi ini dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Para ahli saat ini merekomendasikan bahwa mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut dan hidung ketika batuk dan bersin serta memasak daging dan telur dengan sempurna dan menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan, seperti batuk dan bersin ini adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona ini.
Dari yang penulis baca di beberapa media, yang paling umum terjadi pada penderita yang di sebabkan oleh virus corona ini adalah demam, kelelahan, dan batuk kering.
Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes ternyata lebih cepat tertular oleh virus corona ini. Dan untuk menghambat penyebaran virus ini maka orang dengan gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas harus secepatnya ditangani secara medis.
Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes ternyata lebih cepat tertular oleh virus corona ini. Dan untuk menghambat penyebaran virus ini maka orang dengan gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas harus secepatnya ditangani secara medis.
Saat ini, semua orang rentan dan dapat tertular virus corona ini. Mulai dari orang lain yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus ini hingga oleh binatang peliharaan.
Penyakit yang di akibatkan oleh virus corona ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil, dari hidung atau mulut, seperti ketika batuk atau membuang napas.
Penyakit yang di akibatkan oleh virus corona ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil, dari hidung atau mulut, seperti ketika batuk atau membuang napas.
Melihat data yang ditampilkan oleh situs Kementrian Kesehatan, yang menyebutkan bahwa total kasus konfirmasi COVID-19 global per tanggal 5 April 2020 setidaknya telah ada 1,133,758 kasus dengan 62.784 kematian (CFR 5,5%) di 204 Negara Terjangkit.
Penulis berharap, semoga virus ini segera lenyap dimuka bumi, jangan sampai memakan korban lagi, kita bantu tim medis dengan melakukan kegiatan dari rumah, mulai dari rumah kita sendiri serta jangan lupa menjaga kesehatan dan kebersihan, kita mulai hidup sehat.
Penulis berharap, semoga virus ini segera lenyap dimuka bumi, jangan sampai memakan korban lagi, kita bantu tim medis dengan melakukan kegiatan dari rumah, mulai dari rumah kita sendiri serta jangan lupa menjaga kesehatan dan kebersihan, kita mulai hidup sehat.
Aamiin. Terimakasih, artikel bermanfaat
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan membacanya mas Budi..
HapusAamiin, semoga Covid-19 tidak lama2 di muka bumi
BalasHapusAamiin☺️🙏
HapusAmin
BalasHapusAmiin..
BalasHapus☺️🙏
Hapus😁🙏
BalasHapus