Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kontemplasi Serius



Jalan lurus tak selamanya mulus
Jalan mulus tak selamanya lurus
Perbincangan yang selalu riuh di pagi hari

Diantara hijau rerumputan yang masih berembun, dan daun-daun yang mulai siap menantang matahari sebagai dapur  pengolah sarapan

Ada percakapan tentang perjalanan kata, di sela hangatnya mentari yang mulai menyentuh bumi.
Apakah hanya dengan hati tulus akan diraih jalan mulus dan lurus?
Hingga ibu-ibu tak harus menangis sampai mengeluarkan ingus
dan anak-anak kecil akan bersuka ria melihat ayah mereka memiliki fulus

Maka
Apakah jalan yang lurus selamanya mulus?
Atau
Jalan yang mulus selamanya lurus?

Perjalanan ini masih panjang, akan banyak menemui berbagai tampang modus
jangan sampai kebebasan telah membius

Sampai detik ini aku tak bisa jua menangkap ilmu yang kau ajarkan dengan serius




Awal Juli,  01. 2020

Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

5 komentar untuk "Kontemplasi Serius"

  1. Menempuh perjalanan. Salam bu Aliz

    BalasHapus
  2. Waah tema mulus udah di mulai ya🙄👍😂🙏

    BalasHapus
  3. Hihihi jadi tulisan ya 😊 kerren

    BalasHapus
  4. Soal mulus dan fulus selalu asyik.

    BalasHapus
  5. Jalan lurus tak selamanya mulus kak, justru semakin ia berjuang di jalan yang benar maka semakin banyak cobaan yang menerjang. Karena kesabaran dan keikhlasan juga sebagian dari iman. Sehingga, derajatnya sangat mulia nantinya di hadapan Tuhan :")
    Semangatt kakak, terus berkarya :D

    BalasHapus
DomaiNesia