Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Tesso Nilo

 

Hasil tangkap layar Google Eart untuk Taman Nasional Tesso Nilo_Warkasa1919

 

******

Kupesan segelas Kopi Susu pada seorang Wanita paruh baya yang kuperkirakan berusia sekitar 45 tahun. Wanita ini terlihat cukup manis dengan tahi lalat di sebelah bibir kirinya. Wanita berkulit hitam manis ini kulihat mengenakan Pakaian serba hitam, memakai kerudung yang juga berwarna hitam yang menutup hingga ke bagian dada-nya.

 

“Mau kemana Bang?” tanya Wanita paruh baya pemilik rumah makan ini sambil meletakan segelas kopi susu di hadapanku.

 

“ Mau ke Tesso Nilo” jawabku sambil menyeruput Kopi Susu. Tak lupa mengucapkan terimakasih sebelumnya.

 

“Oo, mau lihat Gajah?” tanyanya lagi sambil melihat ke arah Tas Ransel-ku yang telihat sedikit basah terkena air hujan tadi.

 

“Iya “ jawabku pelan sambil menyulut sebatang Rokok di bibir-ku.

 

Taman Nasional Tesso Nilo adalah sebuah Taman Nasional yang terletak di Provinsi Riau, Indonesia. Taman Nasional ini terletak di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu.

Dari beberapa literature yang kubaca, di Taman Nasional Tesso Nilo ini terdapat 360 jenis flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia di setiap hectare.

Taman Nasional Tesso Nilo adalah salah satu sisa hutan dataran rendah yang menjadi tempat tinggal 60-80 ekor gajah dan merupakan kawasan Konservasi gajah.[i]

 

“Berapa jauh lagi dari sini Kak?” tanyaku lagi, sambil melihat ke arah seorang Pria berusia sekitar 35 tahun yang barusan masuk ke dalam Warung dan langsung menuju ke dapur. Pakaian-nya kulihat telah basah kuyup akibat hujan lebat di luar Warung ini.

 

"Sepertinya Pria ini sudah tidak asing lagi dengan suasana di rumah makan ini," pikirku sambil melihat bekas kaki nya yang terlihat membasahi sebagian lantai Warung ini.

 

“Kalau soal jarak tempuh kesana Kakak kurang tau, adik Kakak yang tau, dia sering kesana, kalau gak lagi musim hujan kayak gini biasa-nya dua jam sudah sampai ke tempat itu,” jawab Wanita berkulit hitam manis ini sambil menunjuk ke arah Pria yang barusan kulihat masuk ke dalam dapur Warung Kopi ini.

 

*****

“Gak mudik Bang.?” tanyaku pada Pria berbadan gelap yang barusan keluar dari ruang tengah, kulihat dia sudah mengganti bajunya yang tadi kulihat basah.

 

“Mudik kemana Bang, Kampung kami disini ini la “ jawab Herman, adik paling bungsu Erna. Wanita berkulit hitam manis yang tadi menyuguhkan segelas kopi Susu hangat tadi.

 

Sambil menyalakan api Rokok, Herman duduk di kursi yang berada pas di depanku.

 

Erna adalah anak tertua dari empat orang bersaudara. dua orang perempuan dan dua orang laki-laki. Herman sendiri sudah berusia sekitar tiga puluh tahunan dan belum menikah, aku tau Herman adalah adik Erna yang paling bungsu karena Ia sempat bercerita kepadaku saat adik bungsunya itu sedang mengganti baju.

 

Suasana lebaran seperti ini tidak selalu identik dengan mudik, kususnya bagi masyarakat asli atau tempatan, biasanya suasana lebaran seperti ini selain di isi dengan acara silaturahmi ke rumah sanak famili, libur panjang ini biasanya dimanfaatkan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, salah satunya adalah ke Taman Nasional Tesso Nilo ini.

 

 

Objek wisata alam Tesso Nilo memang menyajikan pemandangan alam yang Indah dan menarik, serta kehidupan satwa liar yang hidup di alam bebas. Konon di kawasan hutan ini masih terdapat beberapa satwa liar seperti harimau Sumatera, Tapir, Rusa dan Beruang madu.

 

Sekian

Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

5 komentar untuk "Tesso Nilo"

DomaiNesia