Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Aku Cinta Padamu, Nak..

 Selagi aku tak lelah, aku bisa bertahan untukmu. Aku bisa menunggumu terus berceloteh, terus bermain, sampai jauh larut malam. 

Ditemani suara kecil dari volume tv, dan dengkuran abah yang kelelahan, kutunggu kau temukan kantukmu. 

Aku begitu sayang padamu. Aku tak ingin menidurkan gadis kecil sepertimu dengan sebuah paksaan, atau ancaman. Aku tak sanggup bila harus meninggikan suara demi kau tidur tepat waktu. Sudahlah.

Lagipula mungkin ini salahku.

Berapa kali abahmu mengajariku, anak selincah dirimu tak perlu yang namanya boci. Biarlah kau tetap bermain hingga sore, hingga kau lelah. Lalu setelah menghabiskan makan malam, kau bisa cepat menemukan tidur lelapmu. Dengan wajah polos yang lelah, kau tinggalkan segala permainan dan buku gambar kegemaran. Menjemput mimpimu tentang ikan-ikan kecil di danau. Setidaknya itulah suaramu mengigau.

Aku cinta padamu, Nak.

Sepanjang siang kau gaduhi rumah pondok kita bersama kedua kakakmu. Kau kalahkan kesunyian pinggir hutan dengan irama-irama perkutut. Melepaskan sejuta kegembiraan yang tiada habis. Memelukku tiba-tiba karena rindu. Kau adalah anak bungsu yang terabaikan oleh kesibukan. Mungkin karena itu juga aku selalu memujamu.

Kini malam melewati puncaknya. Hawa dingin mulai membekukan daun-daun di luar. Menidurkan bunga dari rumput liar yang biasa kau mainkan.

Kau sudah tidur sejak tadi. Aku menatapimu tak kunjung habis. Aku suka melihatmu begitu.

Foto: dokpri

Tadi sebelum tidur kuminta engkau berganti pakaian. Tak baik tidur dengan baju lembab. Aku tau kau tak bisa lama mendiamkan diri. Berputar, melompat, berpikir, semua membuatmu berkeringat. Aku suka kau aktif.

Terhirup olehku bedak wangi di tubuhmu. Seperti biasa aku harus membuatmu nyaman dan sejuk. Kalau tidak kau akan tidur dengan gelisah. Benar-benar gelisah.

"Ma...boleh aku pake ini?"

Aku menatap dress panjang biru kulit telur asin. Sebenarnya aku membayangkan kau akan memilih baju tidur seperti biasanya. Hem panjang dan celana panjang dengan motif jamur kesukaanmu.

Aku mengangguk pasti. Apalah lagi akan menolak kehendak gadis mungil sebaik dirimu, Nak.

Untuk beberapa lama aku sempat berbaring di sebelahmu. 

Kubelai sayang punggung dan kakimu. Seakan ingin menghangatkan dan menambah nyaman tidurmu. Dalam lirih kubaitkan doa-doa terbaik untukmu. Kuaminkan lalu kukecup keningmu.

Foto: dokpri

Bagaimana petualanganmu seharian ini? Senangkah kau jalani semuanya?

Berapa lama aku bisa membesarkanmu, Nak...

Semoga sampai kau dewasa dan memiliki anak. 

Allah yang Mahabesar, mohon izinkan semua itu. Aamiin...


Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

Posting Komentar untuk "Aku Cinta Padamu, Nak.."

DomaiNesia