Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Hilang

DomaiNesia

Kutanya pawana kau dimana, kutanya air, awan, belalang, dan semua kepala manusia menggeleng kencang. 

Kau menghilang seperti jembalang. Padahal kau telah memaklumatkan cinta sampai ke laut paling dalam, tempat kau ukir kalam bertuliskan rindu dendam.  

istockphoto

Aku hampiri telaga tirta kala dahaga, tapi tericip air rasa duri. Aku sambangi ladang nyamikan tapi hanya rasa sekam yang aku makan. Kau tetap menghilang.

Bila lelah istirahatlah, jangan sampai erakmu terserak. Jika gundah pulanglah ke rumah indah tempat geta cinta bertahta.

Boleh kau hindarkan aku. Tapi jangan kau menghilang, aku akan musnah berkalang tanah. Tak perlu kau senyum, cukuplah jiwamu datang dan mencium sanda lalu aku akan mengerawang, asal kau jangan menghilang.


Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

8 komentar untuk "Hilang"

  1. Dan aku tak mampu berkata-kata lagi membaca untaian demi untaiam kata Dewi cinta yang membacakan puisi cinta milik Rumi sang pujangga cinta sejatiπŸ™„πŸ˜‚πŸ™

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu Mas Warsa lg berpuisi indah πŸ˜„πŸ€­

      Hapus
    2. Waduuh.. masak sih itu sebuah puisiπŸ™„πŸ˜‚πŸ™

      Hapus
  2. Keren mbak Yana...
    Banyak kosakata barunya juga...

    Ttd.
    Peri gigi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, Bu Peri yg baik hati dan tdk sombong 🀭😘

      Hapus