Pandemi Bikin Stres? Ini 5 Cara Tetap Jaga Kesehatan Mental!

Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia bahkan hingga di penghujung tahun 2020. Masyarakat Indonesia pun sudah tidak asing dengan perasaan dan pikiran yang muncul di benak akibat kekhawatiran terhadap pekerjaan, keuangan, pendidikan, keluarga, hingga yang paling utama kekhawatiran akan kesehatan. Tak hanya memikiran immune tubuh yang harus stabil, tetapi kesehatan mental pun ikut terkena dampak dari pandemi yang ada. 

Memiliki kesehatan mental yang sehat adalah salah satu syarat agar seseorang dapat menjalani hidup dengan baik. Kesehatan mental adalah bagaimana seseorang mengenali dirinya sendiri, orang lain, serta kemampuan untuk mengelola perasaan dan menghadapi kesulitan. Memang manusiawi dan tidak ada salahnya jika pikiran -pikiran negatif tersebut muncul selama masa pandemi. Reaksi setiap orang terhadap perubahan besar juga tentunya berbeda-beda. Namun, perasaan cemas dan stres ini tetap perlu dikelola dan ditangani dengan tepat, karena menjaga kesehatan mental tak kalah penting daripada menjaga kesehatan secara fisik saja.

Berikut 5 tips penting menjaga kesehatan mental di kala pandemi. 

1. Tetap Menjalin Komunikasi dengan Kerabat

Menjaga hubungan yang baik dengan orang lain bisa menciptakan kondisi mental yang sehat. Hal ini menjadi penting karena dapat membantu seseorang untuk membangun rasa percaya diri, juga memberi kesempatan untuk berbagi pengalaman positif. Ada banyak hal yang bisa dicoba untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih dekat, salah satunya dengan meluangkan waktu setiap hari bersama keluarga. Jika sebelum pandemi Anda jarang memiliki waktu luang untuk makan malam bersama keluarga, kali ini cobalah mengatur waktu untuk makan malam bersama. Cobalah untuk bermain atau berbincang bersama anak dan keluarga besar. 

2. Kurangi Aktivias dan Bacaan Berita di Media Sosial

Memang penting untuk mengetahui berbagai perkembangan di luar sana mengenai apa yang sedang terjadi, terutama di kala pandemi seperti ini. Namun perlu untuk diperhatikan bahwa Anda juga harus mengenali kapasitas diri. Jika berita-berita yang telah dikonsumsi sudah mengganggu pikiran hingga aktivias sehari-hari, maka tidak ada salahnya untuk mengurangi tontonan dan bacaan berita-berita yang kemungkinan besar menimbulkan toxic bagi pikiran. Selain itu, hal ini juga penting dilakukan demi menghindari hoaks yang beredar.

3. Menuliskan Semua Hal yang Disyukuri

Rasa syukur telah dikaitkan dengan peningkatan kebahagiaan. Metode ini dipercaya ampuh untuk meningkatkan perasaan syukur dengan cara menuliskan hal-hal yang membuat Anda mengucapkan terima kasih. Temukan sesuatu yang penting untuk disyukuri, biarkan itu memenuhi hati, dan nikmati perasaan yang muncul, walau mungkin dengan hal-hal yang kecil.

4. Tidur Tepat Waktu

Kurang tidur memiliki efek negatif yang signifikan pada suasana hati. Cobalah tidur pada waktu yang teratur setiap hari dan praktikkan kebiasaan yang baik untuk mendapatkan tidur yang sehat. Metode ini dapat dilakukan dengan cara menonaktifkan semua perangkat elektronik satu jam sebelum tidur, keuntungan lainnya juga untuk menghindari paparan radiasi berlebihan dari gadget.

5. Mencoba Hobi Baru

Anggap saja masa-masa sulit ini adalah pertarungan yang sangat menarik dan seru. Jika Anda mampu bertarung dengan bertahan pada saat pandemi serta tenang sambil terus bekerja dan sekolah dari rumah, keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan yang penting dan disiplin menggunakan protokol kesehatan yang telah diwajibkan, terus menggali dan mengasah kemampuan di bidang olahrgara, membaca banyak buku dan menambah pengetahuan, belajar marketing, belajar bahasa yang baru, belajar memasak, belajar melukis, belajar melayani sesama agar menjadi lebih bijaksana dan tentunya lebih sehat fisik serta mental, lalu saat masa-masa sulit ini berakhir Anda akan muncul dengan piribadi yang baru dengan kreativias yang baru, maka Anda adalah pemenangnya. 

Nah, itulah 5 cara menjaga kesehatan mental yang bisa lakukan. Demi kesehatan fisik dan mental, akhir kata, "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" 

Ditulis oleh: Christie Stephanie Kalangie