Polisi Mengamankan Posisi Potensi Bahaya Rizieq Shihab
Potensi Bahaya bagi Rizieq Shihab, Polisi Justru Mengamankan
Polisi menersangkakan Rizieq Shihab dan beberapa anak buahnya. Pilihan yang semestinya polisi ambil demi keamanan bersama. Pribadi-pribadi yang terlibat, dan juga bagi bangsa dan negara ini. pengguna “jasa” Rizieq tentu enggan mereka dibongkar borok dan kerjasamanya. Beberapa pihak memang suka menghilangkan saksi kunci bagi mereka.
Rekam jejak mereka, yang akrab dengan Rizieq dan FPI itu tidak segan-segan menghilangkan nyawa demi keselamatan dan kepentingan mereka. Tanpa perlu menuding dan menyebut siapa-siapa di balik itu semua toh sudah bisa diterka.
Posisi kritis sedang di hadapi Rizieq. Siapa kawan siapa lawan tidak lagi jelas, sangat mungkin malah polisi dan pemerintah itu menjadi penolongnya. Saking tidak suka dan penuh kecurigaan dan memiliki kecenderungan nuansa kebencian, jadi pemikiran logis dan warasnya hilang. Malah jauh lebih aman posisi tersangka dan mungkin di dalam tahanan. Semua dalam pengawasan.
Polisi tidak akan gegabah membuat nyawa Rizieq terancam, jika di luar siapa yang bisa memperkirakan yang melakukan kekerasan dan sangat mungkin menyingkirkan Rizieq demi keamanan dan kepentingan mereka. Semua sangat mungkin.
Jangan salah, sumber daya FPI dan Rizieq itu sangat terbatas, dibandingkan kemampuan para bohir dan pengguna jasa mereka. Sama juga dengan kekayaan dan kecerdasan karyawan tetap akan lebih kaya dan cerdik pemilik usaha atau pemodal. Kekuasaan mereka tidak terbatas.
Membaca cara, model, dan laku yang elit FPI pilih, termasuk narasi yang berkembang, mereka ini maaf rendah dalam membaca situasi. Suara keras mereka dan juga narasi kacau balaunya memperlihatkan sumber daya mereka seperti apa. Selama ini bicara hanya karena pesanan. Kecerdasan, dan intrik-intrik yang ada itu sudah ada yang merancang, rencana-rencana alternatif sudah dipersiapkan dengan matang.
Kegagalan demi kekacauan yang tercipta sudah bisa diantisipasi dan menemukan solusi dengan cukup cepat. Kemampuan Rizieq dan FPI tidak akan sedemikian hebat. Itu semua menjadi hak istimewa ketika masih dibutuhkan dan keadaan mendukung mereka.
Kesalahan fatal dan mungkin karena kepedean jadi abai adalah menantang tentara, militer, dan kepolisian sekaligus. Ingat selama ini mereka bisa berkelit ketika aparat-aparat ini tidak peduli, ada nada-nada pembiaran. Ketika militer dan polisi malah menjadi musuh bersama ya sudah selesai bagi keberadaan Rizieq dan FPI.
Pengguna jasa mereka, pun para bohir tentu saja menjaga jarak, bahkan kalau mungkin memutuskan jaringan yang kemungkin masih ada. Kubu pengguna jasa ini paham karakter dan model Riizeq dan FPI yang akan dengan mudah bocor ketika di pengadilan atau kepolisian, nah titik krusial ini yang sangat mungkin dimanfaatkan.
Kondisi yang sangat berat dan sulit bagi Rizieq. Pembelaan via media yang dilakukan Gatot, Zon, JK, Amien itu tidak berarti. Mengapa? Pihak pemangku keamanan sudah seia sekata, serempak, dan kompak tidak membuka pintu model oposan ini. Tidak akan ada lagi pendekatan ala pembiaran masa lalu.
Jangan lupa, ini adalah juga sangat terbuka kemungkinan intrik-intrik unjuk gigi, caper untuk mengisi banyak kemungkinan lowong. Ada menteri, minimal dua yang akan masuk, belum lagi yang kinerjanya jeblog akan diganti pula. Posisi Kapolri yang memang akan pensiun, KSAD dan juga Panglima TNI. Ini semua tidak salah, sangat wajar, namanya juga mengejar karir. Sisi positif persaingan.
Para pemodal tentu juga enggan terlibat dalam masalah yang pion lakukan. Mana mau mereka ikut menanggung. Logis juga, kan mereka sudah bayar, impas dong. Nah mana mau Rizieq dan kawan-kawan mati konyol sendirian bukan? Konflik ini yang bisa membuat keadaan tidak terkendali.
Para pengguna jasa, pemodal ini kan hanya memiliki uang dan menggunakan jasa FPI sebagai pemilik tenaga dan manusia. Kombinasi bagus ketika keadaan mendukung aksi dan kebersamaan mereka. Tanpa sungkan mereka tampil bak kawan baik, tetapi kala berkasus, jangan tanya.
Bisa dikonfirmasikan kepada Ratna Sarumpaet. Kebetulan pihak-pihak yang ada itu identik. Para pendengung dan pembela hari-hari ini juga pembela dan penyuara nyaring mengatakan Ratna Sarumpaet digebugi dengan narasi mau menyeret aparat. Apakah ada yang membebaskan Ratna, satu pun enggak. Menengok pun palingan juga tidak.
Buni Yani juga merasakan hal yang sama pasti. Pihak-pihak yang kini teriak juga ada pada posisi mendapatkan keuntungan dari upaya Buni Yani. Apakah Buni dibantu? Enggaklah, diam bae mereka dengan isu-isu baru.
Sejarah panjang pembiaran, sendirian, dan tanpa harapan para pelaku dalam kubu itu ketika mendapatkan masalah. Jauh berbeda ketika dielu-elukan bak pahlawan kala mendapatkan keuntungan dan manfaat.
Rizieq Shihab, jauh lebih aman, nyaman, dan tentu saja nama baik terjaga itu mengikuti prosedur hukum. Polisi diawas berbagai-bagai lembaga dan batasan UU yang tidak akan sebebas para pemodal dan pengguna jasa.
Salam kasih
Susy Haryawan
Posting Komentar untuk "Polisi Mengamankan Posisi Potensi Bahaya Rizieq Shihab"