Sketsa yang Takbisa Menjadi Lukisan Indah
dokumen pribadi
Aku takingin lagi bercerita, dimana biasanya aku berkisah
Aku takingin juga merangkai kata, karena kupikir semua yang aku tulis salah
Aku hanya memandang lembar demi lembar penyesalan yang takkan musnah tergerus zaman. Mengikuti ke mana waktu berjalan
Diary, buku harian tak mungkin lagi mampu menampung berjuta kalimat kesedihan
Telinga mereka pun mulai disumbat, mata ditutup rapat-rapat.
Tak ada pintu dan jendela yang terbuka, mereka juga dalam kelesah jiwa
Sketsa yang takbisa menjadi lukisan indah mulai dipigora. Ditempel pada dinding masa, sebagai pengingat bahwa separuh perjalanan telah terabaikan
Kaki berpijak di atas duri kelana, menatap masa depan tanpa arah.
Bumiaji, 12022021
Posting Komentar untuk "Sketsa yang Takbisa Menjadi Lukisan Indah"