Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Riset Kata Kunci Menggunakan Google Keyword Planner Agar Peluang Page One Semakin Besar (Studi Kasus)

Sebegitu pentingkah riset kata kunci dalam menulis artikel?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terpaksa aku sajikan pertanyaan lainnya, ya:

Bahagiakah kita ketika artikel yang ditulis bersusah payah mendatangkan banyak pengunjung organik (yang datangnya dari Google)?

Jika kamu bahagia, maka dapat dipastikan bahwa riset keyword adalah hal yang wajib untuk dilakukan sebelum menulis artikel.

Dengan melakukan riset kata kunci, maka peluang artikel kita untuk nangkring di halaman satu google semakin terbuka. Tambah lagi ketika artikel kita tergolong artikel abadi yang tak pernah punah sepanjang tahun, maka saban hari sudah pasti ada yang singgah ke blog kita.

Semisal, yang aku maksud artikel abadi misalnya:

  • Cara membuat akun Youtube
  • Cara Mengubah Dokumen ke PDF
  • Cara Menginstall Laptop Sendiri
  • De el el...

O ya, aku baru saja riset keyword, bahwa kata kunci “Cara Membuat Akun Youtube” dicari hingga 100ribu orang perbulan. Gila, kan? Cuma 1 artikel, tapi yang mengunjungi tembus 100ribu.

Tapi...

Permasalahannya adalah...

Makin banyak orang yang mencari keyword tertentu, makin sulit pula tingkat persaingannya.

Begini...

Kembali lagi ke keyword “Cara Membuat Akun Youtube”. Kata kunci ini memang bakal mendulang banyak traffic ke blog kita, asalkan artikel yang kita ulas bisa duduk di halaman 1 Google.

Meski begitu, permasalahannya adalah, apakah kita mampu menggeser dominasi situs berita maupun blog lain dengan authority domain yang besar? Berat, say.

Maka dari itulah, cara yang paling efektif bagi blogger adalah melakukan riset kata kunci yang persaingannya rendah, serta tidak memiliki pengunjung organik yang terlalu besar.

Lho, kalau saya bisa dapatkan kata kunci yang bervisitor besar namun persaingannya rendah, bagaimana?

Aku katakan, kamu beruntung bila mendapatkan kata kunci tersebut. Itulah salah satu kelebihan terbesar andai kita sering riset kata kunci.

Cara Riset Kata Kunci Menggunakan Google Keyword Planner

Cara Riset Kata Kunci Menggunakan Google Keyword Planner Peluang Page One Semakin Besar (Studi Kasus)
Cara Riset Kata Kunci Menggunakan Google Keyword Planner Peluang Page One Semakin Besar (Studi Kasus). Dokpri

Ada banyak jalan mencintaimu, maka ada banyak jalan pula untuk kita riset kata kunci untuk menulis di blog.

Meski begitu, di sini aku akan menyajikan cara riset kata kunci yang mudah, yaitu menggunakan tool gratis bernama “Google Keyword Planner”.

Supaya efeknya bisa semakin terasa, aku pula bakal sajikan case study dengan artikelku sendiri.

Namun, sebelum itu, sebaiknya sembari membaca tulisan ini teman-teman langsung saja membuka tool Google Keyword Planner. Aku sarankan untuk kita pakai laptop saja, agar tampilan layarnya besar.

Begini langkah detailnya:

  • Ketik Google Keyword Planner pada Halaman Pencarian Google
  • Atau, bisa juga dengan klik link ini: https://ads.google.com/intl/id_id/home/tools/keyword-planner/
  • Klik “Buka Keyword Planner”
  • Lalu Klik “Temukan Kata Kunci Baru”
  • Pada Halaman “Masukkan produk atau layanan yang sangat berkaitan dengan bisnis Anda”, kita isi kata kunci yang diinginkan.
  • Klik "Dapatkan Hasil"

Aku sarankan minimal kata kunci yang dimasukkan terdiri dari 3 kata atau lebih. Misalnya:

  • Puisi Tentang Cinta
  • Pantun Tentang Motivasi
  • Cara Memperbaiki Sakelar Rusak
  • Cara Menginstall Android Secara Gratis
  • De el el

Setelah kita riset kata kunci, pada halaman sebelah kanan bakal ada keterangan jumlah penelusuran kata kunci perbulannya. Misal, 10-100, 100-1ribu, 1ribu-10ribu, serta angka yang lebih tinggi.

Meski begitu, sepanjang yang kudapati, ketika kita menulis artikel yang memiliki kata kunci dengan penelusuran di bawah 10ribu mempunyai peluang yang lebih besar untuk duduk di halaman 1 Google.

Bahkan, percaya atau tidak, artikel yang mengandung kata kunci dengan penelusuran 10-100 pengunjung menurut Google Keyword Planner bisa langsung duduk di halaman 1 Google dalam waktu yang kurang dari 1 jam.

Kamu percaya?

Jika tidak, sungguh hal tersebut bukanlah masalah bagiku.

Meski demikian, aku sajikan studi kasus dengan artikelku sendiri. Semalam, aku menulis pantun di blog GuruPenyemangat dengan terlebih dahulu riset kata kunci “Pantun Bulan April” dan “Semangat April”.

Berdasarkan keterangan di Google Keyword Planner, kutemukan data penelusuran dengan rentang 10-100 pengunjung per bulannya.

Alhasil, aku variasikannya kata kunci “Pantun Bulan April” dan “Semangat April” tadi dengan judul “Kumpulan Pantun Semangat Bulan April 2021”.

Ya, inilah yang disebut Long Tail Keyword alias kata kunci ekor panjang.

Apa gunanya? Tiada lain ialah untuk memudahkan artikel kita duduk di page one Google.

Dan benar saja----seperti gambar di bawah ini----artikelku langsung nangkring di halaman 1 Google dalam kurun waktu 32 menit setelah posting.

Studi Kasus Keyword Persaingan Rendah
Studi Kasus Keyword Persaingan Rendah. Dokpri

Keesokan harinya, artikelku tetap duduk di peringkat 1 halaman 1 Google dengan 3 kata kunci utama “Pantun Bulan April”.

Page One Gugel
Page One Gugel. Dokpri

Di sini, aku punya kesimpulan subjektif bahwa kata kunci “Pantun Bulan April” tergolong ke dalam keyword dengan tingkat persaingan rendah.

Apakah Cukup dengan Riset Kata Kunci di Tool Google Keyword Planner lalu menyisipkannya di judul artikel?

Sebenarnya belum, say.

Ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan, di antaranya:

Tulislah artikel yang panjang, lengkap, dan kalau perlu detail. Minimal 500 kata. Kalau bisa, 1ribu kata.

Masukkan kata kunci di judul artikel, di permalink, dan di deskripsi penelusuran. Detailnya, lihat gambar di bawah ini:

keyword


keyword

Sesudah itu, apakah cukup?

Mudah-mudahan cukup, ya. Kalau kita beruntung menemukan kata kunci dengan tingkat persaingan rendah, secara otomatis artikel kita bakal naik dengan sendirinya.

Kalaupun dirimu mau lebih detail dalam mengetahui tingkat kesulitan kata kunci, saranku, kamu bisa install ekstensi Seoquake di Google Chrome laptopmu.

Detailnya, kamu bisa simak video berikut. Di dalamnya sudah kusajikan pula case study riset keyword menggunakan Google Keyword Planner:

Begitu saja, ya. Semoga bermanfaat.

Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

Posting Komentar untuk "Cara Riset Kata Kunci Menggunakan Google Keyword Planner Agar Peluang Page One Semakin Besar (Studi Kasus)"

DomaiNesia