Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Petualangan pada Bulan Ramadhan

Ilustrasi nyetir mobil oleh Skitterphoto dari pixabay.com
Ilustrasi nyetir mobil oleh Skitterphoto dari pixabay.com

Waktu masih bujangan, saya senang bertualang. Ke mana saja mengikuti kata hati. Tidak terburu-buru dan tidak ada yang dituju. Pengembaraan itu juga terjadi di waktu bulan Ramadan.

Ceritanya, setelah salat tarawih saya berkemas-kemas, packing baju dan perlengkapan mandi. Seperlunya.

Seperti biasa, saya ingin bertualang. Tujuannya ke mana? Berapa lama? Saya tidak punya rencana untuk itu.

Malam itu saya mengendarai Toyota Starlet kotak berangkat menuju tol Cikampek. Di persimpangan Cikampek, setir berputar ke kiri. Lima jam kemudian, tibalah saya di sebuah SPBU di Cirebon. Waktunya untuk mengisi bahan bakar dan istirahat. Sebetulnya, bagi pengemudi mobil disarankan beristirahat setiap 3 jam, agar konsentrasi tetap terkendali. Setelah makan camilan dan ngopi, saya memejamkan mata barang sejam.

Sesudah badan terasa segar, saya melanjutkan perjalanan. Ketemu sahur di kota Pekalongan atau di mana, saya lupa. Dilanjutkan dengan salat Subuh. Saya tidur dulu di masjid, demi melewati perubahan dari suasana gelap ke terang.

Menunggu matahari terbit penuh. Menurut sopir kawakan, masa perubahan alam dari gelap ke terang dan sebaliknya merupakan masa-masa rawan kecelakaan. Barangkali berhubungan dengan penyesuaian mata terhadap cahaya.

Saya kemudian melanjutkan perjalanan. Menjelang Semarang terasa kantuk menyerang. Saya menelepon seorang kerabat yang tinggal di kota lumpia itu untuk menumpang istirahat.

Setelah mandi, saya tidur. Menjelang ashar baru bangun. Segera saya menyelesaikan salat Lohor. Sekaligus salat Ashar tak lama kemudian.

Saya berangkat lagi setelah dijamu berbuka puasa dengan hidangan lezat. Perjalanan benar-benar saya tempuh dengan santai. Saya sengaja berjalan melalui lintasan Utara, di mana sebelah kiri saya selalu terlihat laut.

Saya makan di tepi pantai Tuban, meskipun waktu sahur masih lama. Perjalanan berlanjut, sampai Gresik pada pagi hari. Kembali saya istirahat. Tidak berlama-lama, lanjut ke Surabaya, menemui salah satu kerabat.

Dua hari saya menginap di rumahnya, lalu mengemudi kembali ke Jakarta. Agak berbeda dengan sebelumnya, saya melalui jalur Selatan. Lewat Malang, Ngawi, Jogja, Banjar, Bandung.

Panjang ceritanya. Dari petualangan tersebut dapat ditarik beberapa kiat melakukan perjalanan jarak jauh dengan mobil:

  1. Pastikan kendaraan dalam keadaan sempurna, terutama sistem pengereman.
  2. Kondisi badan dalam keadaan sehat dan terjaga asupan nutrisi selama perjalanan.
  3. Istirahat setiap 3 jam mengemudi non-stop. Secara fisik mungkin masih kuat, tapi konsentrasi sudah menurun.
  4. Makan secukupnya. Kekenyangan akan menimbulkan rasa kantuk dan masalah kesehatan ikutan.
  5. Jika mengemudi sendirian, pastikan ada alat pemutar musik untuk hiburan.
  6. Selama mengemudi, jauhkan dari sikap emosional. Jangan mudah terpancing ulah pengemudi lain.
  7. Tetapkan dalam pikiran dan perbuatan: Keselamatan adalah nomor satu.

Demikian kiranya tips yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.


Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

Posting Komentar untuk "Petualangan pada Bulan Ramadhan"

DomaiNesia