Ramadan dan Pahala
https://pin.it/LzdKD7Z
Dua belas bulan dicipatkan dari dua belas itu ada satu bulan yang sangat istimewa. Rukun islam ke empat ini sangat dinanti hadirnya oleh ummat muslim di seluruh dunia, karena ibadah di bulan ramadan itu dilipat gandakan oleh Allah. Dalam bulan Ramadan diwajibkan untuk berpuasa menahan makan dan minum serta segala sesuatu yang membatalkan dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Di bulan ini saatnya untuk belajar menjadi baik, bukan hanya karena pahala yang dilipatgandakan juga untuk mendapatkan rahmat dan ridoNya.
Semua ummat islam yang masih diberi kesempatan menikmati bulan penuh berkah pasti selalu mengucap syukur atas nikmat yang diturunkan Allah. Berdoa sepanjang siang dan malam karena saat inilah doa terkabulkan in shaa allah.
Namun harus hati-hati jangan sampai puasa tertolak, mengapa begitu? Katanya bulan penuh ampunan kok masih ditolak puasanya, mengapa?
Wah saya juga jadi memgkeret memdengar sebuah tausiah yang menyatakan puasa seseorang bisa tertolak, keder juga kan. Sebagai manusia biasa memang sepatutnya tawaduk kepada aturan yang sudah ditetapkan, meskipun ampunam yang diberikan sangat besar bukan berrati bisa melakukan sesuatu dengan sekehendak hati yang bisa menggagalkan mendapat pahala dari Allah.
Dalam bulan suci ramadhan sebaiknya benar-benar menjaga diri menjaga sikap, memjaga, hati, pikiran, pendengaran, penglihatan juga lisan, agar puasa tidak sia-sia, tidak hanya merasakan haus dan lapar saja.
Kadang namaya ibu-ibu oasti masih suka nherumpi, obrolan rumpinya sebaiknya dijaga bila tidak bisa menjaga lebih baik ditiadakan dulu acara ngerumpinya, takut kepleset saat asik berbicara.
Selama puasa diusahakan meniadakan ghibah, agar telinga dan lisan terjaga, ghibah zaman sekarang atau ngerumpi itu tidak harus bertatap muka, lewat dunia maya pun bisa jadi sebaiknya memang berhati-hati. Menekan angka keteresinggungan orang lain. Bukan berarti orang lain itu baperan, tapi ada kalanya disadari atau tidak sengaja atau tidak ungkapan yang memiliki frekuensi berbeda bisa mengakibatkan kebaperan pihak lain.
Memperbanyak istighfar dan bersolawat bisa mendinginkan diri. Menjauh bukan berarti membenci, ada kalanya jarak dibutuhkan untuk intropeksi diri, bukan berarti menghilang juga, interaksi tetap dilakukan untuk kebaikan dengan tetap menjaga diri dari kekeliruan. Bulan yang suci, saat emas sayang bila terlewatkan begitu saja karena sibuk dengan hal yang receh.
Bersandar kepadaNya sebagai kunci utama agar diri tetap terjaga, serta mendapatkan ampunan dan semua doa baik dikabulkan, dengan demikian waktu emas yang diberikan di bulan ramadhan ini dapat dijalani dengan sebaik-baiknya, mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.
Kepada diri, 19 April 2021
Posting Komentar untuk "Ramadan dan Pahala"