Viral, Video Awak KRI Nanggala-402 Tak Boleh Bertugas

 

Sebuah rekaman video viral, memperlihatkan seorang anak balita merengek, melarang ayahnya untuk pergi bertugas. Bocah balita itu menyandera ayahnya, yang awak KRI Nanggala-402. Video itu dibuat hari Senin, sebelum kapal selam itu hilang kontak pada lusanya, Rabu (21/4/2021).

Berita terakhir, kapal selam KRI Nanggala-402 yang submissed dinyatakan subsunk (tenggelam) oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Selengkapnya dapat dibaca di sini.

Turut menyampaikan dukacita yang sedalam-dalamnya.

Video viral di atas menggambarkan, betapa intuisi sang anak demikian kuat terhadap adanya potensi bahaya yang akan menimpa ayahnya.

Pengalaman itu pernah saya rasakan sendiri.

Saat usia anak saya masih balita, saya setiap hari melakukan perjalanan ke luar kota dengan menggunakan kendaraan sendiri. Pagi berangkat, malam sampai rumah. Begitu setiap hari, kecuali libur.

Setiap pagi anak dan istri mengantar sampai pintu pagar depan rumah. Anak balita saya gembira, apalagi bila sebelumnya diajak berputar-putar keliling blok perumahan. Senang dan tidak pernah menghambat keberangkatan.

Sampai suatu hari, anak saya meraung-raung. Saya ajak kembali berputar-putar. Ia tenang. Dikembalikan ke gendongan ibunya. Begitu saya akan berangkat, ia meraung lagi, seolah melarang ayahnya pergi.

Berhubung sudah agak kesiangan, saya bergegas berangkat, meninggalkan anak saya yang meraung-raung.

Perasaan saya tidak enak. Gelisah. Sampai pinggir kota, saya memutarkan balik arah kendaraan. Saya telepon kantor, bahwa hari itu berhalangan hadir. Beberapa pekerjaan bisa kerjakan di rumah.

Pertimbangan paling utama adalah, bisa jadi anak balita saya memberikan sinyal adanya bahaya yang akan saya hadapi, entah dalam perjalanan atau di kota tujuan. Lebih baik saya mempercayainya, mengingat intuisi anak yang masih bersih hatinya, dipercaya, sangat kuat.

Apakah kejadian bahaya yang akan saya temui? Entahlah. Sampai hari ini saya tidak mengetahuinya.

Tidak ada salahnya mengikuti naluri itu, daripada menyesal kemudian.