Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ketupat Lebaran

 

Membuat ketupat sudah saya lihat dari balita,  tapi melihat saja loh ya.

Tradisi di daerah asal saya ketupat dibuat ketika usai menjalankan puasa Sawal selama enam hari dimulai dari tanggal dua bulan Sawal. 


Oleh karena itu di daerah saya ada istilah Riaya Kupat (Jari Raya Ketupat)

Melihat Bapak dan saudara-saudara menganyam janur menjadi bentuk ketupat membuatku tertarik ingin ikut serta, tapi yang terjadi malah rusak semua,  ya akhirnya hanya sebagai penonton saja sampai ketupat matang.


Sayur lodeh tahu tempe manisa serta kari ayam, juga telur rebus plus petis adalah pelengkap untuk makan ketupat,  adalagi teman-temannya yaitu lontong dan lepet.  Setelah siap diantar ke tetangga. 


Sekarang masyarakat tidak menunggu selesai puasa Sawal untuk menikmati ketupat,  di hari pertama Idul Fitri sudah bisa dinikmati. Dari segi kesehatan memang sebaiknya mengomsumsi yang halus dahulu setelah satu bulan berpuasa,  seperti ketupat dan kawan-kawannya, agar pencernaan tidak terganggu. 


Nah, cerita saya nih,  lebaran tahun kemarin ingin membuat dan menikmati ketupat buatan sendiri. Saya membeli tempat ketupat  atau anyaman yang sudah jadi.  Tinggal diisi beras yang sudah direndam lalu di rebus sampai matang.


Kesalahan saya membuat ketupat menjelang malam,  maksud hati besok bisa segera dinikmati. Lain harapan lain kenyataan. Ketupat yang sudah diisi dan direbus sedemikian hingga, saya menunggu sambil menonton TV,  bila air sudah mulai habis saya tambahi lagi.


Apa dikata ternyata tanpa permisi mata terpejam begitu saja, dan terbangun ketika menyium aroma gosong. Ya Robb,  ternyata saya membuat ketupat panggang. Untung (eh sudah rugi masih beruntung juga) tidak terjadi apa-apa,  coba Allah tidak membangunkan saya lewat penciuman,  mungkin sudah terjadi kebakaran. Panci gosong ketupat gosong hahaha. 


Apakah kefupat panggang saya buang beserta pancinya yang sudah manis? 

Kalau saya sultan mungkin bisa jadi ya saya lakukan itu. 

Berhubung hanya rakyat jelata ketupat panggang esoknya tetap saya telateni memakannya dengan sayur lodeh. Panci saya rendam sampai berhari-hari dan dibersihkan kerak gosongnya. 


Oho, baru kali itu saya membuat ketupat panggang. Syukuri saja. Lebaran tahun ini akhinya membeli saja supaya aman,  dari pada tertidur lagi lalu waow. Oh tidak mau mengulang lagi. Hahaha 




Ramadhan Berkah,  08 Mei 2021

πŸŒ΄πŸ€πŸŒΉπŸŒΈπŸπŸŒ±

Gambar dokumen pribadi

Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

Posting Komentar untuk "Ketupat Lebaran "

DomaiNesia