Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kompetisi Memasak Apa Adanya


Sudah mendekati batas waktu pengiriman resep masakan, aku belum juga menemukan apa yang akan aku buat untuk mengikuti lomba memasak ala rumahan yang kece badai. Penyelenggaranya komunitas menulis di blog amazing SKK, Seteko Kopi Keroyokan.

Kompetisi ini disponsori bumbu masak ternama Magizet dan penulis terkenal Winzlope. Dengan kriteria masakan harus sederhana,  unik, dan apa adanya bahan di rumah serta menjanjikan untuk usaha. 

Aku sebagai orang biasa yang suka masak kalau ada bahannya dan tidak memasak bila tidak ada yang diolah berminat mengikuti event itu,  sssttt! hadiah menjanjikan loh,  bisa buat beli panci set impianku hihihi. 

Namun harapanku hampir ambyar manakala aku lupa bahwa sudah mendekati batas pengumpulan resep lomba dalam bentuk artikel sedang aku belum siap apa-apa.

Alamat impian mendapat hadiah hanya akan menjadi mimpi belaka. Jumlah artikel yang sudah terkirim ada 100, waow! Satu orang boleh mengirim lebih dari satu artikel. Keren-keren lagi resepnya. Gak bakal dapat diriku ini. Ya, kalau begitu aku akan ikut hanya sekedar untuk meramaikan saja,  sekedar pamer sesuatu yang sudah aku buat. Apaan tuh? 

Mengawinkan makanan barat dengan timur,  selain untuk pamer juga dalam rangka melawan setan kemalasan dari dunia kegelapan. Dia telah menghasutku untuk malas menulis,  malas berpikir dan merangkai kata,  bahkan malas berbicara dengan mahluk nyata. Sungguh terlalu bukan? 

Maka dari itu aku mengais ide masakan dari bahan yang ada di rumah (bahasa Jawa koret-koret) yang tinggal sak uprit.

Inilah Burger T Cimut. Apa itu gerangan? Hehe hanya sebuah cemilan asal bikin buat nak-kanak yang papin bin nggrami ( selalu ingin ngemil dan ngunyah makanan) 

Kubuka lemari, yes hanya tinggal sekian gram tepung terigu protein tinggi,  kuintip lagi,  untung ada ragi instan, cukup untuk bahan roti,  nanti tinggal beri sedikit gula dan minyak goreng pengganti margarin. 

Bagaimana dengan isi?  Kulkas jadul pemberian tetangga aku satroni tiap raknya,  kutemukan tempe,  sosis, dan sisa keju lebaran kemarin,  mantap. Oke deh, segera aku beraksi membuat Burger T Cimut,  huruf T dari kata Tempe,  Cimut berarti kecil dan imut. Memang aku buat mini burger. 

Aku potret langkah demi langkah pembuatannya lalu aku edit ukurannya serta memberi inisial atau nama pada gambar yang akan kuunggah. Segera kuketik artikel membuat camilan sederhana perkawinan dari makanan barat dan timur itu,  sesuai dengan bahan yang ada,  tidak pakai beli lagi. Selesai.  Lalu kukirim pada blog SKK (Seteko Kopi Keroyokan) dengan niat murni ingin pamer,  karena kalau niat ikut lomba pasti kalah. Bagaimana tidak waktu sudah tinggal beberapa detik dari ketentuan DL. Cuzzz terkirim ...

Seminggu kemudian ada kabar bahwa aku mendapat juara favorit masakan sederhana apa adanya, dengan hadiah sebuah kupon belanja perabotan. Jiah!  Makanan kayak gitu kok dapat nilai juga,  padahal niat pamer saja,  untuk senang-senang. Aku pikir kayaknya panitia lagi kasihan padaku hahaisss. Rasa senang memang takbisa disembunyikan tapi tunggu sebentar, hidungku mengendus aroma sangit. Apa yang terjadi?

Ow my kitchen! ... Kue yang aku oven gosong,  ternyata aku tertidur saat memanggang roti dan bermimpi jadi juara favorit. Uh, asem! Tidak jadi mbois,  cuma ngimpi



Teras Ngarang,  28 Mei 2021

Hmm gambar dapur swarna

Cerita ini murni fiktif, tidak bermaksud menyinggung siapapun,  hanya mencolek diri sendiri 


Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

Posting Komentar untuk "Kompetisi Memasak Apa Adanya"

DomaiNesia