Pulau Samosir Itu Ciptaan Belanda
Terusan Wilhelmina atau Tano Ponggol Pangururan. Sebelah kiri adalah kaki Gunung Pusukbuhit, sebelah kanan Pulau Samosir (Foto: tribunnews.com) |
Serius? Pulau Samosir diciptakan Belanda? Memangnya Tuhan kemana waktu itu?
Ceritanya begini. Menjelang usainya Perang Batak (1878-1907), pada tahun-tahun Sisingamangaraja XII dalam "pelarian", Pemerintah Kolonial Belanda terus meluaskan kekuasaan politiknya atas wilayah Tanah Batak, khususnya wilayah lingkar Danau Toba.
Samosir waktu itu ditetapkan menjadi satu onder-afdeling, beribu-kotakan Pangururan, di bawah Afdeling Bataklanden. Rupanya penjajah Belanda merasa terganggu dengan adanya tanah genting, semacam leher atau tangkai selebar 1.5 kilometer, yang menghubungkan daratan Samosir dengan Gunung Pusukbuhit.
Leher itu mengganggu pergerakan tentara dan logistik Belanda dari selatan (Balige) ke utara (Silalahi, Tongging, dan Haranggaol). Sebab kapal atau perahu tidak bisa langsung lewat. Harus diseret lewat daratan di tanah genting itu.
Karena itu, di bawah komando langsung L.C. Welsink, Residen Tapanuli waktu itu, Pemerintah Kolonial Belanda menggali terusan di tanah genting itu. Penggalian terusan dilakukan dengan kerja rodi, mengerahkan penduduk sekitar, dengan pengawalan tentara Belanda.
Penggalian terusan pada waktu itu ditentang penduduk Samosir. Sebab dalam kepercayaan mereka tanah genting itu adalah jalan lintas roh dari Pusukbuhit ke Samosir dan sebaliknya. Tanah itu juga diyakini sebagai tali penghubung atau pengikat Samosir dengan Pusukbuhit. Memenggal tanah itu bisa menyebabkan para roh marah dan membuat Samosir tenggelam.
Welsink melawan mitos lokal itu dengan secara sengaja selalu berada di tanah Samosir selama masa penggalian terusan. Pekerjaan penggalian dimulai tahun 1905 dan selesai tahun 1908. Welsink membuktikan Samosir tidak tenggelam akibat penggalian terusan.
Satu hal yang pasti, pada tahun 1908 itu hamparan Danau Toba bagian barat menjadi tersambung oleh terusan dari selatan ke utara, ke Tao Silalahi. Dengan demikian Samosir dikelilingi oleh air, sehingga secara geografis resmi menjadi sebuah pulau. Itu sebabnya dikatakan Pulau Samosir itu diciptakan oleh Belanda.
Sebuah jembatan kemudian dibangun di atas terusan untuk menghubungkan Pangururan dengan kawasan Pusukbuhit . Dari bawah jembatan, kapal bisa melintas mengangkut tentara dan logistik Belanda ke arah utara (Dairi dan Karo) atau sebaliknya ke selatan (Toba).
Orang Samosir menyebut terusan itu "Tano Ponggol" (Tanah Putus). Tetapi nama sebenarnya adalah Terusan Wilhelmina. Nama ini diberikan ketika pada tahun 1913 terusan itu dipersembahkan sebagai hadiah ulang tahun kepada Ratu Wilhelmina.
Lalu, Tuhan ada di mana saat Belanda menciptakan Pulau Samosir? Tuhan ada di rumah-Nya menonton Belanda menciptakan pulau-pulauan di atas bumi ciptaan-Nya. (efes)
Posting Komentar untuk "Pulau Samosir Itu Ciptaan Belanda"