Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Tentang Penggunaan Dll., Dsb., dan Dst.

Foto: Financial Times



Selama ini banyak orang yang senang menjodoh-jodohkan orang lain. Padahal, orang lain itu belum tentu suka dijodoh-jodohkan. Nasib kata juga begitu. Beberapa kata sering kita jodoh-jodohkan. 

Kita jodoh-jodohkan "dan lain-lain" dengan "dan sebagainya", lalu merasa puas dan bersukacita. Bahkan kita paksa kedua ungkapan itu menikah. Kemudian kita gembira menimang kelahiran anak mereka. Bayinya kita namai "dan lain sebagainya". 

Tidak ada di antara kita yang menanyakan apakah mereka bahagia atau tidak atas pernikahan paksa itu. Padahal, belum tentu mereka bahagia. Boleh jadi mereka hanya ingin berbakti kepada pemakai kata--sebagai orangtua mereka. 

Baru saja saya bertemu dengan mereka. Tamu saya, Dan Lain-Lain, menceritakan siapa dirinya dan bagaimana semestinya ia digunakan. Katanya, "dan lain-lain" bermakna 'selain itu'. Artinya, ungkapan untuk memerinci sesuatu yang tidak sama atau berbeda. Itu sebabnya ada kata "lain-lain" dalam "dan lain-lain". Maknanya, memerinci yang ini dan yang lain-lain. 

Contoh: 
(1) Ayah menghadiahiku sepatu, tas, jam tangan, dan lain-lain, atas kelulusanku dengan nilai memuaskan. 

Sepatu, tas, dan jam tangan dalam contoh (1) merupakan benda yang tidak sama atau berbeda. Ungkapan penghubung yang tepat adalah "dan lain-lain", bukan yang lain. 

Tamu berikutnya, Dan Sebagainya, kontan menumpahkan unek-unek. Ia bertutur dengan khidmat. Katanya, ia diciptakan untuk menyatakan 'perincian lebih lanjut yang bentuknya sejenis atau sama'. Itu sebabnya ada kata "sebagai" dalam "dan sebagainya". 

Ia pun menuturkan contoh penggunaan dan sebagainya di dalam kalimat. 

Contoh: (2) Ayah menghadiahiku kamus, novel, kumpulan puisi, dan sebagainya, atas kelulusanku dengan nilai memuaskan. 

Kamus, novel, dan kumpulan puisi merupakan benda yang sejenis atau serupa. Sama-sama buku. Karena sama dan sejenis maka ungkapan penghubung yang tepat adalah "dan sebagainya". 

Tiba-tiba Dan Seterusnya muncul dan ikut nimbrung di teras. Ia duduk dan langsung memperkenalkan diri. Ia mengatakan bagaimana semestinya dan seterusnya digunakan. Katanya, ungkapan "dan seterusnya" berbeda dengan "dan lain-lain" atau "dan sebagainya". 

Karena tidak sama makna dan faedah, penggunaannya pun berbeda. Jangan ditukar-tukar seenak hati. Ia pun memberikan contoh. 

Contoh:
(3) Karena selalu berprestasi sejak TK, SD, SMP, dan seterusnya, maka Ayah selalu memberiku hadiah. 

Tiga tamu saya pada malam dingin ini sepakat atas satu hal, yakni menganjurkan agar saya tidak menggunakan "dan lain sebagainya", baik dalam komunikasi resmi atau santai. Kata mereka, nanti kamu terbiasa dan akhirnya salah kaprah. Sebelum pamit, ketiganya kembali memberikan contoh penggunaan ungkapan dst., dll., serta dsb. 

Contoh: 
(4) Katahati menyelenggarakan lomba baca puisi, mengarang cerpen, debat sastra, dan lain-lain. 
(5) Hadiahnya gawai, komputer, televisi, dan sebagainya. 
(6) Pesertanya siswa TK, SD, SMP, dan seterusnya. 

Saya sangat senang menerima kunjungan mereka. Saya ingin sekali mengajak mereka menemui kalian, tetapi saya khawatir mereka sibuk. Siapa tahu mereka akan mengunjungi rumah-rumah pengguna bahasa Indonesia yang lain. [kp]
Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

Posting Komentar untuk "Tentang Penggunaan Dll., Dsb., dan Dst."

DomaiNesia