Gerimis, Senja, dan Setengah Kopi
Setengah cangkir kopi pahit (dokumen pribadi) |
Ku takkan berkisah tentang gerimis, titik-titik air dari langit menghunjam tabah dalam gigil paling sakit
Tidak
Aku juga tak ingin bercerita perihal senja ungu, penggubah kata-kata rindu pada awan kelabu paling ngilu
O tidak
Biarkan gerimis, senja, dan rindu menjadi puisi sendu milik pujangga Curup, Bengkulu, dan masa lalu
Aku hanya ingin bertutur tentang kopi tanpa gula tinggal setengah mengalun pilu
Kopi setengah menyerana tentang pahit teramat luka, sejak engkau ditelan malam paling duka
Posting Komentar untuk "Gerimis, Senja, dan Setengah Kopi"