Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kopi Pagi: Bersyukur

Secangkir kopi (dokumen pribadi)
Secangkir kopi (dokumen pribadi)

Ketika menghirup uap mengepul dari secangkir kopi. Ketika untuk pertama kalinya menyesap cairan hitam pekat. Saat itulah kita patut mengucapkan syukur ke hadirat Pemilik Semesta.

Betapa tidak?

Dihidupkan tatkala pagi masih gelap. Perlahan bangun, duduk sejenak demi mengumpulkan nyawa. Menyelaraskan tubuh dan jiwa dengan hawa sejuk.

Barulah kemudian beranjak ke tempat meluruhkan hasil pembersihan ginjal, melalui saluran pembuangan air seni. Sekaligus mengambil air wudu yang menyucikan jiwa, selain tubuh.

Pagi singkat penuh berkah yang patut disyukuri: dihidupkan kembali; diberi kesempatan menghirup udara segar; dilimpahkan air untuk membersihkan diri. Ditambah dengan masih diizinkan menghirup kopi, sarapan, dan melakukan kebaikan-kebaikan sampai nanti menjelang tidur malam.

Banyak. Sangat banyak karunia nikmat yang disediakan. Gratis!

Jadi tidak ada ruginya jika kita senantiasa mengucapkan terima kasih kepada Sang Pemilik Kehidupan atas kenikmatan diberikan, dari sejak bangun pagi sampai dengan dihidupkan kembali pada keesokan paginya. Bersyukur dengan cara masing-masing.

Kalaupun tidak dibangunkan, kita tetap bersyukur telah mencapai kehidupan yang paripurna.

Mari ngopi! Selamat beraktifitas. Semoga sukses.


Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

Posting Komentar untuk "Kopi Pagi: Bersyukur"

DomaiNesia