Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jangan Mudah Tertipu oleh Keuntungan Tinggi Investasi Bodong

Ilustrasi investasi oleh Tumisu dari pixabay
Ilustrasi investasi oleh Tumisu dari pixabay

Dalam setiap periode ada saja berita mengenai pihak yang tertipu investasi bodong. Cukup dengan mengetuk kata kunci "investasi bodong", maka berderet berita tentang mereka yang meradang, kecewa, dan menggugat pengembalian uang ditanamkan pada sebuah investasi bodong.

Kenapa sih peristiwa itu selalu berulang?

Di sekitar kita beredar kawan yang senantiasa mendampingi manakala kita sedang berada pada kejayaan.

ALI bin Abi Thalib ditanya, "banyak sekali temanmu, berapa jumlahnya?"

"Nanti ku hitung, ketika aku sedang kesulitan..."

Jangan lupa, perlu diingat “lawan-lawan" yang berusaha mengambil keuntungan --material maupun non-material-- dari diri kita. 

Bersifat non-materi, salah satu contohnya adalah ketika seseorang menjatuhkan kedudukan kita demi keuntungannya. Bersifat materi, jelas merupakan orang yang merayu kita sedemikian rupa demi keuntungan kekayaan bagi dirinya.

Beragam Cara Digunakan

Ada yang berkedok pengadaan perjalanan ibadah berharga murah. Uang terkumpul digunakan untuk bermewah-mewah. Hanya segelintir orang diberangkatkan ke tanah suci, bagian terbesarnya gigit jari.

Ada pula yang "menggandeng" tokoh, pejabat tinggi negara, artis, pesohor untuk meningkatkan kepercayaan publik. Kilauan itu membuat orang berbondong-bondong menanam uang pada: agribisnis, kebun kurma, perumahan syariah, dan seterusnya.

Hasil akhirnya? 

Tidak berangkat ke tanah suci. Kebun kurma takada, atau luasannya tidak mencerminkan total nilai investasi. Penerima investasi kabur entah ke mana. Sementara investor melolong kehilangan duit.

Banyak Model atau Kedok Digunakan

Terdapat beberapa indikasi yang patut dicermati.

  1. Ciri pertama adalah penampilan mentereng. Bukankah kita gampang silau dengan sesuatu yang wah?
  2. Ciri kedua, pelaku bermulut manis dengan tambahan busa melimpah memuji-muji. Pikiran terbang, sehingga akal sehat tenggelam ketika mengeluarkan uang.
  3. Ciri ketiga, menampilkan success stories tentang orang-orang kaya mendadak yang berpakaian jas pamer rumah dan mobil mewah.
  4. Ciri keempat, pelaku investasi bodong senantiasa berlaku sebagai teman sejati ketika ia butuh uang kita.

Setelah kita terpikat. Setelah kita menanam sejumlah uang, di mana belasan hingga ratusan orang berinvestasi, keuntungan besar dibayar hanya ada di awal-awal. Satu dua bulan pertama atau seikhlasnya hati pelaku investasi bodong.

Seusai Musim Semi Janji, Gugurlah Keuntungan Manis

Pelaku investasi bodong menghilang, minggat entah ke mana meninggalkan karyawan yang tidak tahu apa-apa. Meninggalkan aset tidak sebanding untuk dijarah oleh para investor yang marah

Sesungguhnya bukan hanya sekadar kealpaan hitungan teknis yang membuat investor tertipu oleh Investasi bodong. Akan tetapi persoalan internal di dalam diri investor itu sendiri.

Disadari atau tidak, terdapat ingin memperoleh kekayaan dengan gampang secara cepat. Ada nafsu keserakahan.

Tidak berhitung secara logis bahwa semakin besar keuntungan ditawarkan, semakin besar pula risikonya. 

Keuntungan fantastis = siap kehilangan uang.

Menanam bagian terbesar dari aset demi investasi bodong. Uang ditanamkan lenyap, lenyap pula harta kekayaan menyisakan amarah tidak jelas ditujukan kepada siapa.

Mudah diiming-imingi. Dirayu dengan keuntungan setinggi langit, meski ia tahu itu merupakan omong kosong, dengan gampangnya ia menanamkan uang ke investasi bodong.

Jadi, persoalan mendasar dari orang yang tertipu investasi bodong terletak di dalam dirinya sendiri. Terlalu serakah. Terlalu silau. Terlalu mudah diiming-imingi. Tidak mau bekerja keras. Tidak bersyukur.

Semoga kita tidak demikian.


Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

Posting Komentar untuk "Jangan Mudah Tertipu oleh Keuntungan Tinggi Investasi Bodong"

DomaiNesia