Mencatat Makassar, Puisi-Puisi Syahrul Chelsky
Di Pesawat
Dari ketinggian
Kuingat beberapa langkahku
Di belakang
Dari rumah menuju bandara
Dari bandara ke udara
Jantung berdebar kencang
Saat lepas landas
Penerbangan pertama
Seperti jatuh cinta dengan
Cara yang unik
Pada pekak di telinga
Yang sembuh karena suara
Seorang pramugari yang sopan
Aroma parfumnya candu
Di hidungku
Di balik jendela
Kulihat gumpalan awan
Lebih dekat dari yang pernah kubayangkan
Namun masih tak tersentuh
Oleh jemari masa kanakku
Tak ada apa pun kecuali biru dan putih
Sementara kepergian ini sudah terlampau jauh
Cara paling cepat untuk kembali
Adalah sampai ke tujuan
Makassar dan jarak seribuan kilo ini tidak akan pernah kulupakan
Setelah Keluar dari Bandara Sultan Hasanuddin
Kuhirup udara Makassar
Yang beraroma matahari
Banyak mobil menunggu di luar
Banyak sopir memanggil-manggil
Ada jalan tol
Ada banyak belokan dan persimpangan
Juga nama-nama jalan yang rumit
Kutemukan beberapa yang takbisa
Kutemukan di tanahku
Wahai diri, selamat datang di tanah orang!
Gadis Bali di Makassar
Seluruh kota ini terasa
Menjadi kata-kata yang ingin meluap
Kepada gadis itu
Di teras Claro kami bertemu
Di waktu pagi masih putih
Rahajeng semeng
Yang kurekam di kepala,
Mendung menahan hujan
Karena aku terlalu takut
Menanyakan siapa namanya
Dan sekarang,
Aku malah lebih takut
Lentik indah bulu matanya
Turut terpejam
Di mataku
Perjalanan ke Malino
Hampir tiga jam dari Claro,
Tak ada yang saling mengenal
Di dalam bus ini
Kami hanya melontarkan pertanyaan
Untuk mengisi keterasingan
Di dalam diri masing-masing
Kata seseorang dari Maros,
Malino akan menyelamatkan kami
Kota Bunga
Malino kota bunga
Sepanjang jalannya beraroma kenanga
Yang menempel di hidung
Dan akan selalu aku kenang
Sebelum Kepulangan
Beberapa ingatan manis
Tentang kota ini
Akan tertidur lelap di kepalaku
Sampai aku terbangun kembali
Suara klakson di depan Claro,
Pusat kota
Pada pagi hari,
Rasa mual di sepanjang perjalanan
Menuju Gowa dan Malino,
Atau obrolan di atas motor dengan
Tukang ojeg yang hendak melamar
Kekasihnya
Makassar, kenang aku
Sebagaimana kau 'kan selalu kukenang
Karena sekarang
Aku memiliki terlalu banyak keinginan
Tetapi memiliki terlalu sedikit waktu
Pulang
Kepada yang menunggu
Dan tidak menungguku:
Aku pulang
Semoga ini kabar baik
2021
Posting Komentar untuk "Mencatat Makassar, Puisi-Puisi Syahrul Chelsky"