MEMBACA HUJAN Oleh Rika Komara
MEMBACA HUJAN
Setiap hujan yang jatuh adalah puisi
Dari pagi hingga sore tiada henti
Saat malam, bertambah jelas bunyi tang ting tung menimpa botol-botol kosong
Sudah berapa lembar puisi hujan yang kulukis seperti baris gerimis yang sabar dan panjang berjalan pelan dalam irama melankolis
Curahkan sajak kerinduan tanpa syarat
Ku hanya terdiam di selasar sunyi
Menatap raut sendiri
Meratapi hari yang tak pernah genap
Kaca jendela menguapkan embun yang basi sisa hujan semalam
Tadi pagi masih kulihat pelangi namun hanya sembunyi menghindari mimpi
Berharap hujan mereda agar hariku tak membeku
RK, Kota Hujan 260322
Posting Komentar untuk "MEMBACA HUJAN Oleh Rika Komara"