Malam dan Rajutan Bintang
Hei, apa yang kau pikirkan?
Di tengah gemuruh hujan menerjang ruang kesunyian
Langit tak henti menatap kelam
Kelopak bulan lanjut menerkam malam
Kau ingat padaku?
Aku bersembunyi pada remah waktu
Namun aku segera berlari meninggalkan semak berduri
Kuhela nafas panjang
Kuhempas pada serpihan dedaunan
Sajak-sajak pengharapan ditiupkan
Namun kau masih pertanyakan kisi-kisi kehidupan
Seberapa kuat kaki menahan
Pilar-pilar cinta pada benteng pertahanan
Anak-anak rindu setia menunggu
Walau hanya terdiam, gagu dan membisu
Duhai bintang
Relakah bila
Sisa hujan berhasil padamkan perapian asa
Leburkan diri demi satu cita
Kau bersandar pada dinding persembunyian rasa
Yakinkan pada dunia
Jikalau malam tak kan lelah
Menemani rajutan bintang yang hampir punah
Niek~
Jogjakarta, 11 Oktober 2020
Kau ingat padaku?
BalasHapusAku bersembunyi pada remah waktu
Namun aku segera berlari meninggalkan semak berduri
Aku selalu ingat padamu mbak🙄😬😂🙏
Ada mas gombaliono di sini.. 🤣
Hapus🙄😂😂🙏
HapusSy kenalnya serbet mb widz😂
HapusOhhh bintang kau selalu di hatiku
BalasHapusTerimakasih Mba Tri🙏🏻 salam kenal njih😊
HapusSyahduuu
BalasHapusKerenn
Terimakasih mas Indra🙏🏻
HapusSuka pada baris: aku bersembunyi pada remah waktu...
BalasHapusTerimakasih Mba Ayra🙏🏻 salam kenal njih, sy murid baru🙏🏻☺️
HapusMaafkan mba Din🙏🏻 tugas anak-anak memaksa emak sulit beranjak🙈
BalasHapusTerhanyut aku pada puisi ini 😊
BalasHapusBagusnya! 👍