Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Malam dan Rajutan Bintang

 Sumber : pixabay.com/avtar


Hei, apa yang kau pikirkan?

Di tengah gemuruh hujan menerjang ruang kesunyian

Langit tak henti menatap kelam

Kelopak bulan lanjut menerkam malam


Kau ingat padaku?

Aku bersembunyi pada remah waktu

Namun aku segera berlari meninggalkan semak berduri


Kuhela nafas panjang

Kuhempas pada serpihan dedaunan

Sajak-sajak pengharapan ditiupkan

Namun kau masih pertanyakan kisi-kisi kehidupan


Seberapa kuat kaki menahan 

Pilar-pilar cinta pada benteng pertahanan

Anak-anak rindu setia menunggu

Walau hanya terdiam, gagu dan membisu


Duhai bintang

Relakah bila 

Sisa hujan berhasil padamkan perapian asa

Leburkan diri demi satu cita


Kau bersandar pada dinding persembunyian rasa

Yakinkan pada dunia

Jikalau malam tak kan lelah 

Menemani rajutan bintang yang hampir punah





Niek~

Jogjakarta, 11 Oktober 2020




Nulis Bersama
Nulis Bersama Ruang berbagi cerita

12 komentar untuk "Malam dan Rajutan Bintang"

  1. Kau ingat padaku?

    Aku bersembunyi pada remah waktu

    Namun aku segera berlari meninggalkan semak berduri


    Aku selalu ingat padamu mbak๐Ÿ™„๐Ÿ˜ฌ๐Ÿ˜‚๐Ÿ™

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Terimakasih Mba Tri๐Ÿ™๐Ÿป salam kenal njih๐Ÿ˜Š

      Hapus
  3. Balasan
    1. Terimakasih mas Indra๐Ÿ™๐Ÿป

      Hapus
  4. Suka pada baris: aku bersembunyi pada remah waktu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Mba Ayra๐Ÿ™๐Ÿป salam kenal njih, sy murid baru๐Ÿ™๐Ÿป☺️

      Hapus
  5. Maafkan mba Din๐Ÿ™๐Ÿป tugas anak-anak memaksa emak sulit beranjak๐Ÿ™ˆ

    BalasHapus
  6. Terhanyut aku pada puisi ini ๐Ÿ˜Š
    Bagusnya! ๐Ÿ‘

    BalasHapus
DomaiNesia