Waktu yang Terbuang
https://unsplash.com/@gabofilms
09.00 am
Di suatu hari jum’at penelpon mulai menekan nomor yang dituju, tak lama terdengar nada sambung, yang di telpon kemudian menjawabnya.
Penerima : “ Konsulat Jendral Republik Indonesia, selamat pagi .. “
Penelpon : “ Selamat pagi pak, bisa disambung ke bagian Konsuler?”
Penerima : “ Bagian Konsuler belum buka bu, bisa telpon kira-kira satu jam lagi?”
Penelpon : “ Oh, belum buka ya pak, baiklah saya telpon kembali jam sepuluh nanti”
10.00am
Setelah menyadari jam sudah menunjukkan pukul sepuluh, penelpon kembali menghubungi yang dituju.
Penerima : “ Konsulat Jendral Republik Indonesia, selamat pagi .. “
Penelpon : “ Pagi pak, saya yang tadi telpon, katanya telpon lagi jam
10.00 untuk berbicara dengan orang Konsuler?”
Penerima : “ Bisa telpon lagi jam sebelasan bu”
Penelpon : “ Bener ya pak, saya telpon lagi jam 11.00”
11.00am
Dengan hati berdebar-debar penelpon menghubungi kembali nomor yang dituju.
Penerima : “ Konsulat Jendral Republik Indonesia, selamat pagi .. “
Penelpon : “ Ini saya pak, masih yang tadi pagi”
Penerima : “ Oh iya bu.. saya lupa ini hari Jum’at, lagi pada shalat
Jum’at bu. Telpon lagi jam satuan ya bu .. “
1.00pm
Penelpon kembali menghubungi nomor yang dituju.
... Kriiinggg ... kriinggg... kriing.. Tak ada jawaban. Darah si penelpon mulai naik ke ubun-ubun.
1.30pm
Penelpon tak gentar masih menghubungi nomor yang dituju.
... Kriiinggg ... kriinggg... kriing.. Tetap tidak ada jawaban. Darah yang sudah tiba di ubun-ubun, mulai memanas.
2.00pm
Dengan detak jantung berdegup kencang dan darah sudah mendidih penelpon kembali menghubungi nomor yang sama.
... Kriiinggg ... kriinggg... kriing.. sunyi tak berjawab..
3.00pm
Penelpon sudah siap ‘makan orang’, menghubungi nomor yang entah sudah berapa kali ditekannya.
Kriinggg ... kriiiinnggg... kriinggg..
Penerima : “Konsulat Jendral Republik Indonesia, selamat sore .. “
Penelpon : “Yang tadi pagi pak!” tanpa basa-basi, karena memang
sudah basi.
Penerima : “Oh, yaa sudah gag ada orang bu..sudah pada pulang
semua!”
Penelpon : “Terus Bapak apa? bukan orang?”
Klik... tanpa menunggu jawaban balik, penelpon membanting telpon karena sudah gag sabar pengen gigit-gigit kabelnya. Gemesss!!
Sumber : Widz diary 6.3.2011
He he .... Syukur teleponnya selamat. Gigi penelpon tidak copot. Selamat pagi dari tanah air, Mbak Widz.
BalasHapusAwwww.. gemessss😪
BalasHapusGeeerrrrrr...
Hapus😱
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus😱
BalasHapus