Pada suatu sore yang cerah, sepasang suami istri bergandengan tangan berjalan di koridor pertokoan.
Tiba-tiba sang istri melepaskan tangannya. Berhenti. Merapat ke sebuah toko. Matanya berbinar-binar. Melekat erat pada benda berkilauan di balik kaca.
Pandangan wanita tersebut tertumbuk kepada perhiasan yang terpajang. Ia tahu persis, harga perhiasan itu setara dengan tabungan mereka.
Namun sang suami membelikannya demi kebahagiaan sang istri.
"Bagaimana untuk besok dan hari-hari berikutnya?"
"Jangan khawatir, aku lebih bahagia melihat kebahagiaanmu."
Takdiduga pada keesokan harinya, pria baik hati itu membaca sebuah pesan WA:
"Agar segera dikirimkan barang sesuai pesanan. Uang muka sudah Saya transfer ke rekening Anda."
Suami setia itu mendapat uang muka pembayaran senilai pembelian perhiasan untuk istrinya.
***
Kisah ketulusan hati seorang suami kepada istrinya itu dibaca Pono pada sebuah status di Facebook, yang saat ini sedang bingung.
Puyeng menghitung kembali, beberapa kali, penjumlahan dari nilai peralatan yang dibutuhkan.
Pengadaan peralatan dan modal kerja dibutuhkan biaya sebesar Rp15 jutaan. Pandemi belum jelas kapan usai. Tabungannya tidak cukup menutupinya. Ajakan pekerjaan borongan belum tampak tanda-tanda akan terbit dalam waktu dekat.
Istrinya merajuk, tiba-tiba ingin berbisnis: membuka warung bakso dan mi ayam!
"Pasti laris Pah. Siapa sih yang tidak suka dengan bakso atau mi ayam?"
Pono diam saja. Isi kepalanya beterbangan kesana-kemari.
"Papah tidak mau membahagiakan Mamah sih!" Dua malam itu pula istrinya tidur memunggungi Pono yang gelisah.
Setelah meminjam kesana kemari, dipenuhinya permintaan tersebut.
Setiap malam istrinya memeluk Pono. Keinginan, bisnis yang diidamkannya tercapai.
Pun warung bakso dan mi ayam sudah mulai ada pembeli. Adalah sepasang suami istri yang menjadi pelanggannya.
Setiap selesai makan, mereka terlihat berbicara akrab dengan istrinya. Pembicaraan panjang lebar berlangsung berjam-jam dengan istrinya.
***
Pono puyeng mengingat perkataan istrinya, "Papah tidak mau membahagiakan Mamah sih!" Lantas istrinya tidur memunggungi Pono yang gelisah.
Beberapa hari yang lalu sang istri berkata manja, "pelanggan setia, Bu Sri dan Pak Andi menawarkan peluang bisnis yang dahsyat."
Sontak perasaan Pono menjadi takenak, dadanya terasa berdenyut, "kan warung bakso dan mi ayam sudah ada?"
"Bukan begitu, Mamah bisa langsung bergabung menjadi leader dengan hanya menyetor kepada mereka uang sebesar Rp5 juta!"
Purnama sebentar lagi menjelang. Bintang gemintang bermunculan menerangi temaram di teras depan rumah.
Posting Komentar untuk "Kebahagiaan Istri adalah Jalan Menuju Rezeki bagi Suami."