Tragedi Berondong Jagung
Tidak ada kenangan yang tidak asik saat sekolah, baik di TK, SD, Madarasah, SMP, juga SMA. Ada yang ngenes ada juga yang menyenangkan, prosentasi ya banyak yang menggembirakan. Di SD saja banyak episode kisah yang masih tersimpan dalam ingatan.
Sekolah Dasar itu lucu-lucunya perkembangan jadi aku akan bercetita masa sekolah di SD saja, karena di TK aku hanya sebentar. Belum tuntas sudah keburu minta SD. Sama Bu Guru kok dituruti saja, padahal belum lancar apa-apa, cuma bisa menyanyi saja.
Ini dia kenangan saat memakai seragam putih merah
Tragedi Berondong Jagung
Aku punya teman yang lucu-lucu, tapi entah yang mau dekat denganku malah teman laki-laki, padahal aku tidak merasa tomboy. Rumahku paling jauh dari teman-temanku jadi aku hanya bisa bertemu mereka ketika berada di sekolah saja.
Beruntung ada teman laki-laki, mereka mau dekat dan baik padaku jadi aku tidak kesulitan saat harus mengerjakan tugas kelompok. Mereka bersedia datang ke rumahku. Akhirnya kami makin akrab seingatku kami berlima, aku perempuan sendiri.
Sebut saja namanya, Kipli, Danu, Itok, Herdi, dan aku. Setiap kali kerja kelompok pasti itu sudah gerombolannya. Suatu hari Kipli ingin membeli berondong jagung untuk ibunya, dia membeli dua bungkus. Kami berlima pergi ke tempat pembuatan berondong sepulang sekolah. Tempatnya cukup dekat dari sekolahan.
Karena sudah lewat dari jam pulang sekolah, sepertinya ibu menyuruh kakak menjemputku di sekolah. Saat di jalan kami bertemu. Entah pikiran usil datang dari mana, tiba-tiba kakakku ingin meminta berondong Kipli, spontan Kipli yang dulu adalah teman kakakku menolak mentah-mentah.
Tak disangka dan tak dinyana kakakku menghadang Kipli, terpaksa Kipli berlari ke arah sawah untuk menghindar, aku dan tiga teman lainnya jadi ikut berlari-lari di pematang sawah. Danu sempat mengingatkan kalau hari sudah siang nanti dicari orang tua masing-masing.
Kipli pun berhenti di tengah pematang, kakakku kekeh meminta berondongnya. Aku sudah capek melarang, supaya mereka cepat pulang. Danu pun membujuk Kipli agar memberikan satu bungkus berondongnya, saat Danu membujuk sambil mencolek pundak Kipli.
Colekan Danu mungkin terlalu keras, Kipli jadi terdorong, tidak bisa dielak lagi dia pun tercebur di atas lumpur sawah yang baru di ratakan. Kami semua panik, tertawa, juga kasihan. Bingung tidak karuan.
"Hara rek, aku engko didukani ibukku." (Nah loh teman, aku nanti dimarahi ibukku) Kipli hanya bisa merengek dan berkata seperti itu, dengan tubuh dan wajah penuh dengan lumpur. Danu terlihat ketakutan, wah ini jadi celaka begini gara-gara ingin berondong.
Akhirnya Kipli kami mandikan ramai-ramai di sungai. Kami benar-benar pulang sangat terlambat dan membuat orang tua cemas. Kakak sih, disuruh jemput malah bikin masalah.
Kami hanya sebentar saja bersama, setahun telah berlalu, Danu dan Kipli pindah ke kota dan sekolah di sana, jadi sepi tanpa mereka. Aku kembali dengan diriku. Keseruan kami berlima saat SD cukup menjadi cerita lucu ketika kami bertemu di usia kini.
Bermain
Permainan apa saat sekolah dulu yang tidak pernah aku ikuti. Semua permainan seru, apalagi kalau permainan yang biasa dilakukan di rumah dibawa ke sekolah.
Permainan yang biasa kami lakukan pasti yang seru. Bentengan, gobak sodor, lompat tali, yang laki-laki kadang ikut permainan itu tapi lebih sering main bola, main kelereng, Bila hujan, kami hanya duduk diam di teras sekolah, ada juga yang membawa bola bekel dari rumah, atau bongkar pasang,
Hihihi main bongkar pasang lucu-lucu ya dari kertas dengan gambar yang bagus-bagus. Belinya di pak lik-pak lik yang ngelapak di halaman sekolah.
Suatu hari Pak Guru Olah Raga marah, karena ada yang berseteru dari kelasku dengan kakak kelas. Entah apa permasalahannya, ternyata dengar-dengar dari kesalah pahaman saat bermain. Pak Guru olah raga yang seperti bintang sinetron si Doel itu pun menasehati panjang kali lebar dan merukunkan lagi yang berseteru.
Aku dan teman sekelas jadi penontonnya saja. Sebenarnya aku menahan rasa lapar, semua kelas sudah bubar tinggal di kelasku yang dijadikan ruang sidang dadakan. Duh kukuruyuk bunyi lambungku.
Jajanan Jadul di Sekolahku
Jajanan apa yang paling disukai ya ketika jaman dulu? Ini dia
1. Minuman bersoda
Dulu ada minuman bersoda yang harganya murah, anak sekolah bisa membeli segelas dengan harga 10 rupiah. Setelah olah raga beliinuman ini selain es lilin rasanya lega.
2. Samiler
Samiler dulu ukuran diameternya lebar, dengan harga 10 rupiah juga kami sudah bisa menikmati dengan mencocolkan pada sambel petis
3. Gorengan
Gorengan ini nenar-benar jajanan lejen, dari dulu sampai sekarang masih viral, buktinya dari SD sampai sekarang aku bertemu dengan gorengan, yang paling aku sukai itu weci. Dulu harganya 15 rupiah sebiji
3. Pecel pincuk
Di sekolahku selain gorengan yang sering diburu siswa adalah pecel pincuk ala kadarnya dengan harga 25 rupiah sudah bisa menikmati pecel saja tanpa nasi.
4. Krupuk Lambe/ Upil
Disebut krupuk lambe karena dia bisa lengket di bibir, disebut upil karena bentuknya kecil-kecil. Krupuk ini berwarna merah dan digoreng dengan pasir, ya seperti kerupuk cirebon itu. 5 rupiah saja harganya
5. Opak
Sudah tahu kan jajanan opak? Ini yang bulat gede, harganya juga cuma 5 rupiah saja
6. Bakso
Ada bakso sederhana, pentol banyak tepung kanjinya, tidak mengapa yang penting kenyang. Saat ada yang jual bakso di sekolah, mata uang 5 rupiah dan 10 rupiah sudah ditarik dari peredaran. Terus harganya berapa ya bakso waktu itu? 50 rupiah mungkin atau 100 rupiah, aku lupa.
Terus aku mau cerita apa lagi tentang serunya di sekolah dasar?
Terlalu banyak, nanti yang lain tidak kebagian. Yang penting hormati gurumu sayangi teman patuhi orang tuamu dan jangan lupa jajan, kalau takbisa beli jajan bawa bekal dari rumah ya. Sekian
__________ Rumah, 02 Desember 2021
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti event yang diselenggarakan oleh Mbak Dini, SELAMAT ULANG TAHUN ya, selalu bahagia seperti masa sekolah
Sumber gambar https://pin.it/VEvwEa4
Posting Komentar untuk "Tragedi Berondong Jagung"